Total Tayangan Halaman

Minggu, 15 Maret 2015

Sepeda Khusus Untuk Orang Pemakai Kimono

Kimono adalah pakaian tradisional negara Jepang untuk pria dan wanita yang sudah ada sejak jaman dahulu kala. Baru pada jaman Edo, kimono mengalami perubahan yang sampai sekarang masih dipertahankan, yaitu lengan kimono yang sedikit lebih panjang bagi wanita yang belum menikah dan obi (sabuk lebar untuk mengencangkan kimono) yang semakin besar.



Pada tau Kyoto ngak? Kyoto merupakan tempat yang asik bersepeda, tempat nya adem dan masih kental dengan budaya" Jepang pada zaman dulu gan, Jadi kalok naik sepeda kan pasti menggunakan pakaian yang simple simple aja,coba bayangkan kalok naik sepeda pakai Kimono, Udah kebayang dong repot nya, bisa Kimononya nyangkut di rantai.

Tapi orang Jepang tidak kehabisan akal, mereka membuat sepeda khusus orang yang memakai Kimono, tentu hebat bukan? Hahaha

Diciptakanlah KOTO LX-20! sepeda khusus orang yang memakai kimono.Ide dari pembuatan sepeda ini mungkin konsep tradisional dipadu dengan gaya retro dan pop.Rangka tengah sepeda dibuat sangat rendah sehingga tidak akan menyulitkan anda mengayuh sepeda ketika memakai kimono, dan juga rantai sepeda tertutup sepenuhnya sehingga anda tidak perlu khawatir kimono anda terkena oli yang ada di rantai.




Sampai saat ini, ada 3 varian warna untuk KOTO LX-20 yang dirilis ke pasaran di Jepang.

OBOROZUKI (biru muda)

YUUGAO (putih)

Komurasaki (ungu)

Mengenakan kimono yang sesuai dengan warna sepeda merupakan pilihan terbaik bersepeda di sekitaran daerah Gion.

 Untuk yang berminat, harga KOTO LX-20 adalah ¥ 48.000 ($ 440) kalau dirupiahkan sekitar 5Juta dan dilengkapi dengan sadel kulit manis dan tiga gigi (mengingat ada beberapa lereng di Kyoto) sehingga memudahkan pengendara untuk mengarungi lereng. KOTO LX-20 mulai dijual pada bulan April tahun ini di Kyoto.

Sampai berita ini ditulis belum ada info apakah ada rental sepeda di Kyoto yang menyewakan sepeda KOTO LX-20 ini.


Gimana Gan tertarik dengan sepeda ini? Hahaha

Tidak ada komentar:

Posting Komentar